Rabu, 18 November 2009

TANAM MANGROVE TAHUN 2009

Tanggal 16 - 20 Nopember 2009 mulai digelar acara rutin Tanam Mangrove di pantai Pilang utara Probolinggo tepatnya di ladang mangrove SMA Negeri 2 Probolinggo. Sekitar 4.000 batang bibit mangrove akan ditanam bersama sekolah Adiwiyata binaan SMAN 2, yaitu: SDN Mangunharjo VI, SMPN 4 Probolinggo, SMPN 10 Probolinggo, serta SMPN 1 Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
Dalam program ini kami dari Tim Adiwiyata SMAN 2 tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Muchlis sebagai petani mangrove pantai Ketapang yang sekaligus instruktur kami di lapangan dan juga kepada Ibu Dra. Endang Sulistyowati, M.Pd (sekarang ditempatkan di SMAN 1 Probolinggo) yang telah membuat seluruh warga SMAN 2 sadar akan pentingnya "lingkungan tempat kita berpijak".
Dengan filosofi: "BERTINDAK SEKARANG, SEJAHTERA HARI ESOK" telah hidup dan tumbuh puluhan ribu batang mangrove SMAN 2 yang menjadi pemandangan nan indah menyejukkan.



Sebuah harapan kami titipkan "Pantai Probolinggo lebih hijau".
Latar belakang: Hamparan Mangrove SMADA



Siswa-siswi SMAN 2 Probolinggo menanam mangrove
dengan latar depan hasil tanam mangrove tahun 2008



Selesai bekerja pasti pakaiannya belepotan lumpur.
Pak Muchlis (kaos merah) dan fotografernya (kaos hitam)


Kelas X-3 yang antusias. Semangat!!!


Kelas X-3 bersama adik-adik dari SMPN 4 Probolinggo.


 Kelas X-1 bersama adik-adik SDN Mangunharjo VI Probolinggo


 "Nah itu.....jangan sampai terbalik batangnya ya!
 

Bapak Kepala Sekolah ikut menanam mangrove.


"Hayo....yang nggak merunduk berarti nggak kerja".


"Mejeng nich ye!!!

Minggu, 08 November 2009

BEDHOL SEKOLAH 2009

Ada beberapa hal yang baru dalam Program Bedhol Sekolah yang diselenggarakan SMAN 2 Probolinggo mulai tanggal 30 Oktober sampai dengan 1 Nopember 2009. Jika tahun kemarin (2008) pelaksanaannya hanya di desa Sapikerep kecamatan Sukapura kabupaten Probolinggo, maka untuk tahun 2009 ditempatkan di tiga dusun tetapi masih dalam wilayah desa Sapikerep yaitu: Dusun Jawatan, Dusun Kedampul, dan Dusun Pancen. Jarak antara ketiga dusun ini lumayan jauhnya sehingga siswa tak dapat kumpul-kumpul yang tak ada gunanya. Sehingga tugas pembelajaran yang telah diberikan menjadi lebih efektif. Disamping itu wilayah yang ditempati siswa sangat cocok untuk pembelajaran tentang lingkungan terutama tentang bagaimana mengelola sumber daya air dengan benar. Dan yang tak kalah menarik adalah pemanfaatan daun pisang menjadi polybag sebagai media pembibitan sawi putih dan kubis (yang tentunya ramah lingkungan)



  Ketika air harus dikelola dengan benar.




Daun pisang sebagai polybag


 
Menyelesaikan tugas